Washington, YukUpdate – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin darurat untuk dua vaksin Covid-19: vaksin buatan Pfizer-BioNTech, dan yang terbaru, vaksin dari Moderna.
Warga AS kemungkinan tidak dapat memilih vaksin yang mereka inginkan. Apa yang mereka dapatkan tergantung vaksin yang tersedia. Berikut adalah perbedaan kedua vaksin:
Target Populasi
Izin untuk Pfizer, vaksin hanya boleh digunakan untuk orang berusia 16 tahun ke atas. Sementara Moderna untuk orang berusia 17 tahun ke atas. Namun demikian, Moderna baru-baru ini memulai pengetesan vaksin untuk populasi berusia 12-17 tahun.
Tingkat Efikasi Vaksin
Kedua vaksin menunjukan tingkat efikasi yang tinggi di tahap awal setelah vaksinasi. Namun efektivitas vaksin dalam jangka panjang masih menjadi tanda tanya.
Efikasi Pfizer diklaim sebesar 95% dalam hal mencegah gejala infeksi Covid-19, diukur tujuh hari sejak dosis kedua disuntikkan. Vaksin juga tampak efektif di semua kelompok umur dan etnisitas.
Vaksin Moderna memiliki efikasi 94,1% diukur 14 hari sejak dosis kedua. Vaksin ini tampak kurang efektif di populasi berusia 65 tahun ke atas. Menurut Moderna, hal ini karena populasi 65 tahun ke atas dalam uji coba sedikit sehingga mempengaruhi angka efikasi.
Tidak diketahui apakah kedua vaksin mampu mencegah infeksi asimptomatik atau pasien tanpa gejala. Juga tidak diketahui apakah pasien tanpa gejala bisa menularkan vaksin meskipun telah divaksinasi.
Dosis
Vaksin Moderna dan Pfizer membutuhkan dua dosis: Dosis utama dan dosis booster. Interval vaksinasi Moderna adalah 28 hari, sementara Pfizer 21 hari.
Tiap dosis Pfizer mengandung 30 mikrogram vaksin. Moderna mengandung 100 mikrogram vaksin. Dengan dosis lebih tiga kali lipat, Moderna tidak menunjukkan hasil yang lebih baik secara signifikan dibanding Pfizer.
Efek Samping
Kedua vaksin memiliki efek samping reaktogenik. Efek samping yang paling umum adalah sakit di bagian tubuh yang disuntik, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi. Beberapa orang juga mengalami demam. Efek samping lebih sering ditemukan setelah dosis kedua.
Reaksi efek samping adalah hal yang normal. Hal ini menandakan vaksin berhasil merangsang imunitas tubuh bekerja. Untuk vaksin Pfizer, beberapa orang melaporkan reaksi alergi. Sementara Moderna belum menemukan reaksi alergi pascavaksinasi.
Keamanan untuk Ibu Hamil atau Menyusui
Kedua vaksin belum diuji di populasi ibu hamil atau menyusui. Data uji coba pada hewan yang dilakukan Pfizer dan Moderna tidak menunjukkan efek samping yang berbahaya.
Meski demikian, hingga saat ini belum cukup data untuk mengizinkan vaksinasi Pfizer dan Moderna ke ibu hamil/menyusui.
Syarat Penyimpanan
Kedua vaksin membutuhkan cold storage atau lemari penyimpanan yang sangat dingin di klinik-klinik atau rumah sakit. Moderna lebih praktis karena bisa disimpan dalam suhu -20 derajat celsius. Sementara Pfizer harus disimpan di -70 derajat celsius.
Vaksin Pfizer lebih sulit disimpan karena tidak banyak klinik yang memiliki lemari penyimpanan ultradingin, sementara Moderna bisa disimpan di kulkas biasa.
Ketahanan Vaksin dalam Tubuh
Tidak diketahui berapa lama vaksin dapat memberikan perlindungan dalam tubuh. Dibutuhkan pengambilan darah secara berkala dari sukarelawan untuk mengecek tingkat antibodi dari waktu ke waktu.
Daya tahan vaksin akan diketahui lebih pasti seiring dengan berjalannya vaksinasi dalam skala besar.
Sumber: STATNews