Washington, YukUpdate – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah dites virus corona dalam beberapa hari berturut-turut. Hasilnya, Trump dinyatakan negatif Covid-19. Hal itu diungkapkan dokter Gedung Putih, Dr. Sean Conley, pada Senin (12/9/2020). Pengumuman dokter itu juga merupakan yang pertama sejak dia mengungkapkan diagnosis pada Trump awal bulan ini.
Trump sangat ingin kembali kampanye, yang hanya tersisa tiga minggu sebelum pemilihan presiden melawan calon Demokrat Joe Biden. Dalam banyak survei, Biden selalu mengungguli Trump.
Dr. Sean Conley, dalam memo singkat yang dibagikan beberapa jam sebelum Trump menjadi tuan rumah kampanye pemilihan ulang di Florida, mengatakan bahwa hasil Covid-19 terbaru presiden berasal dari tes antigen Abbott Laboratories.
Memo Conley menyatakan bahwa semua data laboratorium menunjukkan virus corona tidak lagi aktif di tubuh presiden. “Tes antigen yang dilakukan berulang hasilnya negatif. Ini diambil dari data klinis dan laboratorium termasuk viral load, RNA subgenomik, dan pengukuran ambang batas siklus PCR, serta penilaian yang sedang berlangsung dari tanggal kultur virus, semuanya menunjukkan replikasi virus tidak terdeteksi,” demikian tulis Conley dalam memonya.
Sejak Trump mengumumkan pada 2 Oktober bahwa dia dan ibu negara Melania Trump positif Covid-19, Gedung Putih konsisten menolak menjawab ketika ditanya kapan presiden terakhir kali sudah dinyatakan negatif. Hal ini penting untuk memberikan informasi kapan dia terinfeksi dan oleh siapa, serta pihak yang mungkin terpapar oleh Trump.
Trump, 74 tahun, telah terbang ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada hari yang sama ketika dia diagnosis Covid-19. Trump dirawat selama tiga hari sebelum kembali ke Gedung Putih, Senin malam.
Mantan Wakil Presiden Biden, 77 tahun, dinyatakan negatif virus corona pada Senin pagi.
Trump telah dikritik karena mengadakan kampanye secara langsung. Pakar kesehatan terkemuka, termasuk di pemerintahannya, mengatakan, pertemuan itu tidak aman selama pandemi karena meningkatkan risiko penularan. “Kami tahu bahwa hal itu menimbulkan masalah,” kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dalam wawancara CNN pada Senin sore ketika ditanya risiko kesehatan masyarakat dari demonstrasi tersebut.
Trump dikenal meremehkan ancaman virus dan menekan para pemimpin negara bagian untuk mencabut pembatasan jarak sosial yang ketat, guna menghidupkan kembali ekonomi AS.
Meski AS memegang rekor kematian dan jumlah kasus Covid-19, Trump terus mendorong membuka perekonomian. “Lockdown membunuh negara-negara di seluruh dunia,” cuit Trump Senin malam.
Sumber:CNBC