Denpasar, YukUpdate – Kasus dugaan perselingkuhan antara Made ASK dengan Putu ISAD alias “Ikko” tak hanya membuat hati KDP, 31, hancur.
Namun, akibat hadirnya orang ketiga, biduk rumah tangga yang telah dibangun selama 5 tahun juga harus kandas di tengah jalan.
Kabar dugaan perselingkuhan antara Made ASK, 37, (kepala seksi Layanan Infrastruktur dan Teknologi Diskominfo Kota Denpasar) dengan Putu ISAD alias “Ikko” (sekretaris pribadi (sekpri) kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfostatistik) Kota Denpasar benar-benar mengejutkan publik.
Apalagi, mencuatnya kasus dugaan perselingkuhan dan perzinaan antara oknum pejabat di Pemkot Denpasar dengan seorang staf sekpri berstatus honorer itu diungkap oleh KDP istri Made ASK.
Mirisnya lagi, perselingkuhan antara oknum pejabat dengan tenaga honorer ini terungkap setelah pelapor (KDP) mendapat surat kaleng.
Bahkan diduga, dari hasil perselingkuhan itu, antara Made ASK dengan Ikko sampai punya anak.
Seperti diungkap KDP, Kamis (8/4). Ditemui di bilangan Denpasar, perempuan yang berprofesi sebagai dokter gigi, ini tak pernah menyangka jika rumah tangganya akan berakhir pahit.
Menikah sejak 29 Oktober 2015, tepatnya Juni 2020, hubungan antara dirinya dengan Made ASK kandas karena hadirnya wanita idaman lain (WIL).
Diceritakan, tanda-tanda keretakan rumah tangganya dengan Made ASK terjadi sekitar tanggal 7 Juni 2020.
Ketika itu, Made ASK secara terang-terangan mengatakan kepada dirinya jika suaminya (KDP) tak mencintainya lagi.
“Alasannya ketika itu dia tidak lagi memiliki hasrat,”ujar KDP.
Mendengar ucapan Made ASK, KDP merasa aneh saat itu. Pasalnya tanpa hujan tanpa angin, suaminya mendadak minta berpisah atau bercerai.
“Ya saya syok dan hanya bisa menangis ketika mendengan kata-kata itu. Kala itu, setiap hari saya memohon agar suami berpikir secara matang, baru mengambil keputusan,” kata KDP dengan nada sedih bahkan bola matanya bekaca-kaca.
Walaupun demikian, sang suami tetap kukuh menolak untuk bersatu kembali.
Mirisnya lagi, ditengah keretakan rumah tangganya, mertua KDP bukannya membela dirinya. Sebaliknya, sang mertua justru malah mendukung perpisahan tersebut.
“Tapi saat itu, saya tetap berusaha berjuang mempertahankan hubungan,”tambahnya.
Sayang, meski berusaha mati-matian mempertahankan biduk rumah tangga, KDP justru diusir.
“Saya disuruh pulang ke rumah orang tua saya. Saya dan suami sampai sekarang belum dikaruniai anak,” bebernya.
Karena tak dianggap lagi oleh suami dan mertua, KDP dengan terpaksa akhirnya memilih pulang ke rumah orang tuanya untuk menangkan diri, sekaligus memberi waktu untuk suami agar bisa berfikir jernih menyelesaikan permasalahan ini.
Singkat cerita, setelah sempat pulang ke rumah orang tuanya, pada tanggal 22 Juli 2020, ia kembali ke rumah suami (rumah mereka) di kawasan Renon, Denpasar.
“Harapan kembali ke rumah ketika itu untuk bisa hidup selayaknya sebagai suami istri,”kata KDP.
Namun lagi-lagi, harapan KDP bertepuk sebelah tangan. Berharap rumah tangganya bisa kembali utuh, namun mendadak ia justru menerima kabar menyakitkan.
“Saat kembali ke rumah (Renon) suami justru mengatakan bahwa ia sudah mengurus gugatan perceraian. Hati saya sebagai perempuan benar-benar sangat sakit,”imbuh KDP dengan mata berkaca-kaca.
Lantaran ucapan suaminya (Made ASK), Iapun memutuskan untuk pulang kembali kerumah orang tua.
Lalu tanggal 31 Juli 2020, Mertua (ayah suami) mengirimkan pesan Whatsapp kepada ayah kandung KDP, yang isinya mertua meminta agar Ayah KDP segera mengambil keputusan agar perceraian ini cepat selesai.
Sumber : radarbali