NTT. YukUpdate – Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengupdate jumlah korban meninggal dunia dan jumlah warga yang masih belum ditemukan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Data yang dirangkum hingga Selasa 6 April malam kemarin, tercatat ada 117 warga yang meninggal dunia akibat musibah banjir bandang ini.
Jumlah korban meninggal dunia dimungkinkan akan bertambah lagi lantaran masih ada puluhan warga yang belum ditemukan.
“Data korban hingga pukul 21.00 WITA secara keseluruhan ada 117 orang meninggal dunia dan 76 orang hilang di NTT. Sementara itu, di Bima, NTB, ada dua orang meninggal. Jadi total ada 119 orang meninggal dunia (NTT dan NTB),” kata Kepala BNPB, Doni Monardo
BNPB merinci sebaran jumlah korban di berbagai daerah, tercatat 60 korban meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 21 korban meninggal dunia di Kabupaten Alor, tiga korban meninggal dunia di Kabupaten Malaka, dan di Kota Kupang serta Kabupaten Kupang masing-masing satu orang meninggal dunia.
Tak hanya di wilayah tersebut, ada 28 korban meninggal dunia di Kabupaten Lembata, dua korban meninggal dunia di Kabupaten Sabu Raijua, dan satu korban meninggal dunia di Ende.
Upaya pencarian korban masih terkendala karena alat berat yang ada belum bisa dikirim, terutama di tiga wilayah yang paling berdampak yaitu Adonara Flores Timur, Alor, dan Lembata.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Doni berujar menurunkan enam helikopter untuk menjangkau kawasan yang belum bisa dilalui oleh transportasi darat maupun laut.
“Selama dua hari terakhir sudah didatangkan logistik dari Jakarta dan Surabaya, termasuk dari Makassar. Sebagian besar sudah didistribusikan ke beberapa daerah terdampak, terutama di Adonara, Lembata, dan Alor,” ucap Doni.
Rabu hari ini proses pencarian akan dilanjutkan dengan menyisir daerah-daerah tersebut.