Saturday , December 7 2024
Breaking News
Home / Headline / Edhy Prabowo Berikan Apartemen dan Mobil Untuk 2 Sespri Wanita
Edhy Prabowo Berikan Apartemen dan Mobil Untuk 2 Sespri Wanita

Edhy Prabowo Berikan Apartemen dan Mobil Untuk 2 Sespri Wanita

Jakarta, YukUpdate – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terungkap membiayai sewa apartemen dan membelikan mobil untuk dua sekretaris pribadi wanita bernama Fidya Yusri dan Anggia Putri Tesalonika.

Hal itu diakui Amiril Mukminin, sekretaris Edhy Prabowo saat bersaksi di sidang perkara dugaan suap izin ekspor benur dengan terdakwa Pemilik PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/3/2021).

“(Penyewaan) apartemen Fidya atas perintah Menteri (Edhy Prabowo) ?,” tanya Jaksa kepada Amiril yang duduk di kursi saksi.
Amiril menyebut Fidya mengajukan biaya sewa tempat tinggal kepada Edhy melalui dirinya. Amiril mengaku Edhy menyetujuinya dan mencarikan apartemen yang tak jauh dari KKP.

“Dia (Fidya) baru (menjadi sespri Edhy), pada saat itu dia mengajukan ke saya, ‘Pak bagaimana, ya, saya sudah seminggu di sini, tinggal di hotel,’ dia bilang ‘kalau ada kompensasi dari Bapak (Edhy) saya mau mengajukan kos atau apa,’ itu bulan pertama, saya sampaikan ke Pak Menteri dan Bapak acc itu, saya langsung carikan yang terdekat,” kata Amiril.

Amiril mengaku meminta Fidya untuk tinggal di Apartemen Menteng Park. Biaya sewa apartemen tersebut mencapai Rp 160 juta per tahun. “Minta dibantu, karena dia baru kerja. Di Menteng Park, Fidya itu dua kamar Rp 160 juta pertahun,” kata Amiril.

Amiril mengakui uang yang digunakannya untuk membiayai sewa apartemen didapat dari Direktur Utama PT Aero Citra Kargo (ACK) Amri. PT ACK merupakan perusahaan yang direstui Edhy Prabowo untuk menjadi perusahaan tunggal jasa angkut benih lobster. “(Duit) dari Pak Amri, saya bayar cash dari Amri,” katanya.

Tak hanya membiayai sewa apartemen, dalam persidangan ini terungkap Edhy Prabowo juga membelikan mobil untuk sekretaris pribadi lainnya, Anggia Putri Tesalonika. “Pembelian mobil atas perintah Pak Edhy untuk sekretaris Anggia Putri Tesalonika?,” tanya Jaksa kepada Amiril.

Amiril yang juga tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benur mengaku membelikan mobil untuk Anggia menggunakan uang cash milik Edhy yang dia kelola. Amiril juga sempat mengaku menyimpan uang cash milik Edhy hingga Rp 10 miliar di rumah kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. “Pakai uang bapak (Edhy) yang cash, uang yang di saya,” kata Amiril.

Ketua Majelis Hakim Albertus Husada lantas bertanya kepada Amiril mengenai asal usul uang Edhy Prabowo membiayai sewa apartemen dan membelikan mobil untuk dua sespri wanitanya. “Banyak perempuan-perempuan, ada yang dibelikan mobil, ada yang diinapkan di apartemen, uangnya dari mana?,” tanya Hakim. “Saya lupa pak,” jawab Amiril.

Majelis Hakim tak percaya dengan jawaban Amiril. Hal ini mengingat Amiril mengaku mengelola keuangan Edhy Prabowo.
“Kan yang Saudara pegang uangnya?” tanya Hakim. “Waktu itu saya pernah narik tunai, kayaknya pakai uang itu, jadi dibayar tunai,” jawab Amiril.

Meski demikian, Amiril mengakui bahwa pembayaran mobil jenis H-RV tersebut dilakukan dengan tunai.
“Apa benar mobil H-RV warna hitam?,” tanya Hakim yang dibenarkan Amiril. Jaksa KPK lantas membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Amiril saat proses penyidikan.

“Ada perintah dari Pak Edhy untuk dipakai Anggia karena Aggia belum punya mobil H-RV atau C-RV? Saya berikan ke Ainul Faqih untuk lunasi H-RV tersebut. Saudara memerintahkan Ainul Faqih untuk pelunasan?,” tanya Jaksa.

“Saya kasih cash dari Bang Amri (Direktur Utama PT Aero Citra Kargo) diserahkan ke Ainul Faqih. Ainul yang bayarkan,” katanya.

Diketahui, Jaksa KPK mendakwa pendiri PT Dua Putra Perkasa dan pemilik PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito telah menyuap Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan. Suap dengan total Rp 2,1 miliar yang terdiri atas US$ 103.000 atau sekitar 1,43 miliar (dengan kurs Rp 13.971) dan Rp 706 juta itu diberikan agar PT DPPP mendapat izin ekspor benih bening lobster atau benur.

Uang suap itu diberikan Suharjito kepada Edhy Prabowo secara bertahap melalui sejumlah pihak, yakni dua staf khusus Edhy Prabowo, Safri dan Andreau Misanta Pribadi; Amiril Mukminin selaku sekretaris pribadi Edhy Prabowo; Ainul Faqih selaku staf pribadi Iis Rosita Dewi sebagai anggota DPR sekaligus istri Edhy Prabowo; dan Siswandi Pranoto Loe selaku Komisaris PT PLI sekaligus Pendiri PT ACK.

Suap yang diberikan Suharjito kepada Edhy melalui lima orang itu bertujuan agar Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan mempercepat persetujuan perizinan ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun anggaran 2020. Menurut Jaksa, uang tersebut diperuntukkan untuk kepentingan Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosita Dewi.

Sumber: BeritaSatu.com

loading...
https://thebalidestiny.com/car

Check Also

iPhone Mendadak Laku Keras di China Jelang Rilis iPhone 16

Jakarta, YukUpdate – Penjualan smartphone asing, termasuk iPhone, di China meningkat 2,7% pada Juli 2024 secara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Eitss ga bole copas lho !!