Jakarta, YukUpdate – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetujui vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi China, Sinovac Life Sciences Co Ltd. untuk digunakan oleh populasi lansia di atas 60 tahun.
Dalam surat bertandatangan Kepala BPOM Penny K Lukito yang ditujukan kepada PT Bio Farma (Persero) itu disebutkan bahwa persetujuan itu diberikan dengan mempertimbangkan keadaan emergency wabah pandemi Covid-19.
Selain itu, dengan pertimbangan terbatasnya bukti kemanfaatan dan keamanan vaksin tersebut untuk pencegahan Covid-19, maka BPOM memberikan persetujuan penambahan indikasi dan posologi vaksin CoronaVac untuk penggunaan emergency terbatas pada kondisi wabah pandemi dengan ketentuan:
– Melakukan studi klinik pascapersetujuan untuk memastikan efektivitas vaksin CoronaVac untuk pencegahan Covid-19
– BPOM berhak meninjau/mengevaluasi kembali aspek khasiat dan keamanan vaksin apabila ditemukan bukti baru terkait khasiat dan keamanan.
– Wajib melakukan pemantauan farmakovigilans dan pelaporan efek samping obat ke Badan POM.
Sebelumnya. Bio Farma dalam suratnya kepada BPOM, mengajukan permohonan penambahan indikasi untuk populasi lansia (60 tahun ke atas) dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.
Selain itu diajukan penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa (18-59 tahun).
CNBC Indonesia sudah menghubungi pihak BPOM diwakili Lucia Rizka Andalusia, dan Juru Bicara Covid-19 Prof. Wiku Bakti Bawono hanya saja belum direspons.
Sementara itu, konfirmasi datang dari Juru bicara Bio Farma Bambang Heriyanto, ketika dihubungi malam ini. Dia memberikan informasi berkaitan dengan lampiran dokumen berjudul “Informasi Produk untuk Peserta Vaksinasi Menggunakan Vaksin CoronaVac untuk pencegahan Covid-19 pada Dewasa Usia 18 tahun atau Lebih.
“Silakan merujuk pada link ini,” sembari memberikan link tersebut.
Dalam dokumen itu, disebutkan, bahwa pada lansia usia 60 tahun atau lebih, vaksin ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuscular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.
Sementara itu, pada dewasa usia 18 – 59 tahun, vaksin ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 14 hari (untuk vaksinasi pada situasi emergensi pandemi) atau selang waktu 28 hari (untuk vaksinasi rutin).
Sumber : CNBC