Arab Saudi, YukUpdate – Peristiwa ledakan keras mengguncang Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (26/1/2020). Ledakan kali ini terjadi berselang tiga hari setelah kerajaan mencegat proyektil yang muncul dan mencoba menyerang di langit Riyadh.
Koresponden AFP melaporkan sebuah ledakan sempat mengguncang jendela bangunan di Riyadh pada pukul 13.00 siang waktu setempat. Jagat media sosial juga diramaikan laporan warga yang mengaku mendengar dua ledakan.
Hal senada juga dilaporkan Reuters. Beberapa sanksi mendengar dua suara keras dan melihat kepulan asap di ibu kota siang waktu setempat.https://d55499eaef99705499ee8c5abf6a7682.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html
Stasiun TV Al-Arabiya milik Saudi juga melaporkan. Pemimpin redaksi Mohammed Khalid Alyahya mengatakan ada ledakan terdengar keras bahkan membuat rumah bergetar.
“Seorang teman di Riyadh yang berbicara dengan saya di telepon mengatakan bahwa rumahnya di Kawasan Diplomatik bergetar,” katanya dalam cuitannya di Twitter.
Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat ledakan tersebut. Masih belum ada pernyataan resmi dari pihak kerjaan Saudi.
Di sisi lain, kelompok pemberontak Houthi juga belum mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Pasukan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman telah melakukan banyak serangan lintas batas ke Saudi menggunakan drone dan rudal.
Ini terjadi sejak koalisi pimpinan Saudi turun tangan di Yaman awal 2015. Serangan rudal dan serangan pesawat tak berawak yang diklaim oleh pasukan Houthi telah menargetkan bandara sipil dan infrastruktur minyak di Saudi, kadang-kadang mencapai Riyadh.
Pada hari Sabtu, koalisi militer pimpinan Saudi yang beroperasi di Yaman mengatakan telah mencegat dan menghancurkan “target udara musuh” yang diluncurkan menuju Riyadh. Namun Houthi membantah bertanggung jawab.
Sementara itu muncul kelompok baru tidak dikenal bernama, Alwiya Alwaad Alhaq. Kelompok itu mengklaim serangan akhir pekan lalu.
Sumber : CNBC