Jakarta, YukUpdate– Emiten di sektor konstruksi, PT Waskita Karya (Persero),Tbk (WSKT) dan emiten energi terbarukan PT Terregra Asia Energy,Tbk (TGRA) telah melakukan penandatanganan master agreement pembangunan lima pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Provinsi Nangroh Aceh Darulsalam, dengan total nilai investasi Rp 12,5 triliun.
Penandatangan dilakukan oleh Senior Vice President EPC Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk Purma Jose Rizal dan Director of Operation 3 PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Gunadi Sukardjo. Sementara PT Terregra Asia Energy,Tbk dilakukan Finance Director Daniel Tagu Dedo dan President Director Djani Sutedja, bertempat di Kantor Pusat PT Waskita Karya Jakarta. “Waskita fokus pada pembangunan infrastruktur berupa jalan tol dan infrastruktur lainnya termasuk pembangkit listrik,” kata PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Gunadi Sukardjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (5/1/2020).
Hingga saat ini, Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer (km) nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp 60 triliun.
Selain jalan tol, untuk mendukung target pencapaian kontribusi energi baru terbarukan (EBT) oleh pemerintah pada tahun 2024
sebesar 23% dari total kebutuhan energi, Waskita juga memberikan kontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT di Indonesia, sebagaimana yang ditandatangani dengan PT Terregra Asia Energy.
Djani Sutedja menyatakan bahwa pemilihan Waskita sebagai kontraktor engineering procurement construction (EPC) dalam pembangunan lima PLTMH dan dua PLTA ini, karena Waskita memiliki reputasi bagus mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar.
Sebanyak 5 PLTMH yang berlokasi di Sumatera Utara, telah memiliki power purchase agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2×3.5 MW (2 proyek), 2×4.9 MW (1 proyek) dan 2x5MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42.98 MW. Sedangkan dua PLTA masing-masing berkapasitas 2×166 MW dan 3x45MW atau total mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perixinan lokasi. Total kapasitas dari tujuh hydro power plant tersebut adalah sebesar 509.98 MW. “Sementara commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan, sedangkan untuk PLTA 36 bulan,” kata dia.
Djani Sutedja yang merupakan salah satu founders PT Terregra Asia Energy Tbk memiliki pengalaman 30 tahun di bidang energi di Tanah Air, selain pengalaman di bidang oil and gas dan tambang. “Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi luar biasa,
baik dari sungai, matahari, angin dan bio massa. Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia.”, tambah Djani Sutedja.
Senior Vice President EPC Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk Jose Rizal mengatakan bahwa Waskita Karya siap untuk mendukung Terregra Asia sebagai kontraktor EPC, baik perancangan maupun pelaksanaan dalam pembangunan tujuh proyek ini.
Direktur Keuangan PT Terregra Asia Energy Tbk Daniel Tagu Dedo menambahkan dengan investasi diperkirakan Rp 12,5 trilliun, sumber pembiayaan akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri. “Aksi korporasi yang sedang disiapkan oleh Terregra Asia Energy adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant renewable energy yang baru saja ditandatangani,” kata dia.
Sumber: BeritaSatu.com