Jakarta, YukUpdate- Pemerintah menganggarkan bidang kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun untuk penanganan covid-19. Namun, kini pemerintah justru melihat anggaran kesehatan hanya mampu terserap Rp 72,73 triliun atau 83% dari alokasi.
Sampai Senin (24/8/2020) pagu anggaran kesehatan penanganan covid-19 baru terserap Rp 7,36 triliun atau baru mencapai 13,98% dari pagu yang sebesar Rp 87,55 triliun.
“Anggaran kesehatan alokasinya tetap Rp 87,55 triliun. Namun dari hasil analisis, proyeksi penyerapan sampai akhir tahun kemungkinan akan terserap Rp 72,73 triliun (83%),” jelas Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijino, Rabu (26/8/2020) malam.
Anggaran yang berpotensi belum terserap sampai akhir tahun tersebut, kemudian akan direalokasi ke program lain. Bisa dalam bentuk usulan program baru atau optimalisasi atau penambahan terhadap program yang sudah ada, tapi masih dalam kelompok kesehatan.
“Namun dengan usulan program yang baru, yang lebih operasional dan bisa merealisasi anggaran. Program barunya masih di dalam cakupan 6 kelompok Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” tutur Susiwijono.
Keenam program kelompok penanganan covid-19 dan PEN yang dimaksud Susiwijono yakni di bidang kesehatan, perlindungan sosial, sektoral/ pemerintah daerah, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.
Pengalokasian anggaran penanganan covid-19 dan PEN tersebut kemudian akan dibahas secara lebih intensif lagi besok, Kamis (27/8/2020) bersama dengan kementerian terkait.
“Jadi besok akan dibahas secara detail dan komprehensif, berapa proyeksi penyerapan anggaran masing-masing program sampai akhir tahun, dan berapa yang berpotensi belum terserap, untuk segera disiapkan usulan program baru. Semua ini dimaksudkan untuk mendorong ekonomi kita dan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi,” tutur Susiwijono.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN melaporkan, sampai hari ini, Rabu (26/8/2020), realisasi anggaran penanganan covid-19 dan PEN sudah terserap Rp 182,55 triliun atau mencapai 26,2% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 695,2 triliun
Terjadi peningkatan realisasi anggaran penanganan covid-19 dan PEN di bulan Agustus jika dibandingkan dengan Juli.
“Realisasi meningkat tajam dari penyerapan yang hanya sebesar Rp 124,62 Triliun di akhir Semester I dan Rp 147,67 Triliun di Juli yang lalu, atau meningkat 23,6% selama bulan Agustus ini. Seiring dengan berbagai upaya percepatan mendorong realisasi program dan anggaran,” kata Airlangga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (24/8/2020) melaporkan pagu anggaran kesehatan penanganan covid-19 baru terserap Rp 7,36 triliun atau baru mencapai 13,98% dari pagu yang sebesar Rp 87,55 triliun.
Pemerintah mengalokasikan anggaran PEN mencapai Rp 695,2 triliun, total anggaran ini dialokasikan untuk sektor kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,90 triliun, insentif usaha Rp 120,61 triliun, UMKM sebesar Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga (k/L) serta pemda sebesar Rp 106,11 triliun.
Khusus anggaran kesehatan yang mencapai Rp 85,77 triliun ditujukan untuk belanja penanganan COVID-19 sebesar Rp 65,80 triliun, insentif tenaga medis Rp 5,90 triliun, santunan kematian Rp 0,30 triliun, bantuan iuran JKN Rp 3,00 triliun, gugus tugas COVID-19 Rp 3,50 triliun, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan Rp 9,05 triliun.
Sumber : CNBC