Istilah editor in chief atau pemimpin redaksi pastinya sudah tak asing lagi di telinga. Terlebih, jika kamu dulu sering membaca majalah yang biasanya memiliki lembaran sendiri untuk editor in chief.
Seperti yang sudah kita ketahui, posisi ini merupakan pimpinan dari sebuah media. Namun, sebenarnya bagaimana sih pekerjaan mereka? Apa saja tugas serta tanggung jawab seorang editor in chief?
Apa Itu Editor In Chief?
Editor in chief merupakan seseorang yang menjabat sebagai ketua dari sebuah publikasi. Mereka memiliki tanggung jawab akhir untuk semua operasi dan semua kebijakan.
Editor in chief juga memimpin semua organisasi serta bertugas untuk mendelegasikan semua tugas kepada staf serta memberikan deadline untuk semua konten yang dibuat.
Hal ini bukan berarti editor in chief bekerja di dalam ruangan saja dan hanya menyuruh-nyuruh bawahannya, lho! Mereka juga siap turun tangan untuk memeriksa serta menyunting konten yang dibuat oleh para staf.
Terkadang, mereka juga menghadiri berbagai macam event untuk sekaligus meliput dan menulis konten di majalah atau media online.
Banyak juga seorang editor in chief merupakan CEO dari media itu sendiri. Maka dari itu, mereka memimpin media dan menyeleksi berbagai konten yang akan tayang.
Dapat dikatakan mereka merupakan arsitek dari sebuah media karena merekalah yang membangun branding dari sebuah media.
Beda Editor In Chief dan Redaktur Pelaksana
Selain ada editor in chief, ada juga istilah redaktur pelaksana yang terkadang membuat kita bingung. Apakah kedua nama posisi ini sama?
Merujuk kepada Chron, keduanya ternyata berbeda. Lalu, apa yang membedakan kedua pekerjaan ini?
1. Editor in chief
Editor in chief atau pemimpin redaksi merupakan posisi teratas dari sebuah media. Mereka sangat bertanggung jawab dengan produk final dari konten yang dibuat oleh para staf.
Merekalah yang mengatur gaya tulisan, bahasa, arahan editorial, aturan untuk publikasi, dan juga memastikan bahwa isu-isu yang diangkat merupakan isu terkini dan relevan dengan branding media.
Tidak hanya itu, mereka juga terlibat dalam budgeting dan juga strategic planning.
Bisa dikatakan, pemimpin redaksi merupakan representasi dari sebuah media dengan menghadiri banyak event untuk memperluas koneksi dan kerja sama.
2. Redaktur pelaksana
Tugas seorang redaktur pelaksana adalah mengatur jalannya sebuah publikasi di media. Mereka sendiri memberikan laporannya kepada editor in chief.
Sebagian besar pekerjaan redaktur pelaksana adalah merekrut dan juga mengawasi pekerjaan editor atau redaktur di bawahnya. Tidak hanya itu, mereka juga kadang-kadang menulis untuk kolom di sebuah majalah, lho!
Selain itu, mereka juga memberikan ide kreatif, membuat pembagian tugas artikel, menangani masalah, dan menjaga pekerjaan para staf agar tetap dalam treknya.
Secara khusus, mereka juga menentukan artikel mana yang dianggap penting dan berita apa yang menjadi headline atau tampil di halaman utama.
Tak hanya itu, mereka juga mengisi peran editor in chief jika sedang tak ada di kantor. Mereka bisa menjadi perwakilan kantor untuk menghadiri beragam jenis acara.
Apa Saja yang Dikerjakan Editor In Chief?
Dengan menjadi pimpinan teratas dari sebuah media, apa saja sih yang dikerjakan oleh pemimpin redaksi? Dilansir dari Neuvoo, ini dia tugas dan tanggung jawab dari seorang pemimpin redaksi.
1. Tanggung jawab utama
- menciptakan aturan untuk media yang mereka pimpin dan juga untuk konten-konten yang akan dipublikasikan
- bertanggung jawab atas segala kualitas serta originalitas konten yang dibuat
- membantu mengontrol budget yang akan dikeluarkan oleh media
- menciptakan perencanaan dan konsep atas konten yang dibuat baik tertulis maupun visual
- memastikan semua informasi akurat dan terpercaya sebelum dipublikasikan baik konten tertulis ataupun visual
- berkontribusi dalam bagian editorial
- menggunakan teknologi terbaru dan mengembangkan cara inovatif untuk mengundang para pembaca
- menangani semua komplain dari para pembaca dan bertanggung jawab untuk mencari cara dalam penyelesaiannya
- ikut membantu dalam proses rekrutmen dan juga membantu melatih editor atau penulis baru
- bertanggung jawab untuk memutuskan hubungan kerja dengan pegawai yang under-perform
- menghadiri event-event media seperti peluncuran produk sebagai representasi dari media yang mereka pimpin
2. Tugas harian
- mengawasi aktivitas dari junior dan juga senior editor
- membuat susunan keredaksian
- melakukan review dari konten final yang disetor oleh para editor
- memastikan bahwa informasi yang dipublikasi berasal dari sumber yang akurat
- mengatur tampilan final dengan menyatukan gambar, konten, serta ilustrasi agar semuanya terlihat selaras
- menyetujui setiap konten final sebelum dipublikasi
- mengambil keputusan apa saja artikelm kolom bahkan cerita yang akan dipublikasikan selanjutnya
Skill dan Kualifikasi Editor In Chief
Sebenarnya, tak ada syarat pendidikan khusus untuk menjadi editor in chief. Meski begitu, posisi ini umumnya diisi oleh orang berpendidikan minimal sarjana.
Menurut Neuvoo, latar belakang pendidikan di bidang komunikasi, sastra, atau public relation bisa mengisi posisi ini. Meski demikian, lagi-lagi dalam praktiknya perusahaan kerap kali tak mengkhususkan syarat semacam ini.
Apa saja yang dibutuhkan untuk bisa menjadi editor in chief, berikut di antaranya:
- skill menulis dan editorial yang sangat kuat
- memiliki kreativitas yang tinggi dan tidak takut untuk think outside the box
- mampu memberikan contoh yang baik kepada bawahan
- memiliki kemampuan komunikasi, interpersonal, dan juga kepemimpinan
- memiliki keahlian yang sempurna dalam mengelola media sosial serta perangkat komputer
- dapat mengorganisasi dan mengatur waktu
- profesional, mandiri, serta result-oriented
Dikarenakan pemimpin redaksi adalah posisi yang tinggi di sebuah media, perlu perjalanan karier yang cukup lama sebelum dianggap memenuhi kualifikasi.
Umumnya, mereka merangkak dari reporter atau posisi jurnalis pemula lainnya. Setelah mendapatkan pengalaman cukup, mereka bisa mendapatkan promosi menjadi asisten redaktur atau asisten editor.
Karier editor ini kemudian akan terus menanjak hingga mencapai level redaktur pelaksana atau managing editor.
Setelah dirasa cukup berpengalaman di posisi itu, barulah perusahaan akan merasa seseorang cukup memenuhi kualifikasi sebagai pemimpin redaksi.
Tentu, kualifikasi semacam ini bisa beragam, tergantung kebijakan perusahaan. Yang jelas, editor in chief membutuhkan pengalaman mumpuni di bidang editorial dan jurnalisme.
Sekilas, menjadi seorang editor in chief adalah pekerjaan yang berat. Tentunya tanggung jawab yang dimiliki mereka sangat banyak.
Namun, jika tim bekerja dengan solid dan kompak tentunya pekerjaan editor in chief akan terbantu dan lancar.
Sumber : Glints.com