Jakarta, YukUpdate – Produsen sepatu Jepang yang punya pabrik di China, Asics merelokasi pabrik ke Indonesia. Hal ini tentu kabar baik di tengah dominasi Vietnam menangkap peluang relokasi pabrik-pabrik dari China beberapa tahun terakhir.
“Sebelumnya ada beberapa fasilitas di China dan semua fasilitas ditutup, kecuali satu (pabrikan) dan dipindahkanya ke Indonesia, ada di Tegal, Cirebon dan Pemalang,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/3/21).
Saat ini Asics sudah memiliki pabrik yang berlokasi di Jakarta. Penambahan pabrik di beberapa lokasi di pulau Jawa bakal menambah kapasitas produksi yang saat ini ada.
“Sekarang under contruction, nanti akan start production Januari 2022, beberapa bulan lagi fasilitas pengembangan mereka di Cirebon dan juga Januari 2022 start production fasilitas baru mereka di Tegal. Sementara fasilitas di Pemalang akan produksi Maret 2023,” sebut Agus.
“Yang menarik Asics hampir 90% produk yang diproduksi di Indonesia ekspor, 90% ekspor ke negara-negara seperti Amerika, serta Jepang sendiri,” lanjutnya.
Ketika pabrikan relokasi dari China mulai masuk ke Indonesia maka jadi kabar gembira. Pasalnya, Presiden Joko Widodo sempat murka karena banyak pabrikan dari China yang relokasi ke negara lain, kebanyakan Vietnam. Padahal, seharusnya Indonesia bisa memanfaatkan situasi akibat perang dagang Amerika Serikat dan China itu.
“Dari investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, dua bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Nggak ada yang ke kita,” kata Jokowi, Rabu (4/9/2019).
Jadi kenapa Indonesia kalah dari negara-negara ini terutama Vietnam dari segi menarik investor asing?
Salah satu masalah besar Indonesia adalah proses perizinan investasi yang rumit dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
“Setelah dilihat lebih detail lagi kalau mau pindah ke Vietnam hanya butuh waktu 2 bulan rampung. Kita bisa bertahun-tahun. Penyebabnya hanya itu. Enggak ada yang lain,” tegas Presiden kala itu.
Sumber : CNBC