Jakarta, YukUpdate – Militer Amerika Serikat (AS) sepertinya masih tetap konsisten dengan kebijakan di Laut China Selatan (LCS). Meski resmi Donald Trump telah berganti dengan Presiden Joe Biden, negeri itu tetap aktif di laut kaya migas tersebut.
Melansir Reuters, kelompok kapal induk AS yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt telah memasuki LCS sejak akhir pekan kemarin. AS mengklaim kelompok itu melakukan operasi rutin untuk memastikan “kebebasan laut” serta “kemitraan keamanan martitim”.
“Dengan dua pertiga perdagangan dunia yang melewati wilayah yang sangat penting ini, sangat penting bagi kami untuk mempertahankan kehadiran kami dan terus mempromosikan tatanan berbasis aturan yang memungkinkan kita semua menjadi makmur,” kata Laksamana Muda Doug Verissimo, Senin (25/1/2021).
Theodore Roosevelt datang dengan didampingi kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga USS Bunker Hill dan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Russell. Ada pula USS John Finn.
Sebelumnya China mengklaim 80% LCS melalui konsep ‘sembilan garis putus-putus’. Ini membuat negeri Panda kerap berseteru dengan sejumlah negara ASEAN, seperti Malaysia, Filipina, Brunei, Vietnam termasuk Taiwan.
Sementara itu, pengiriman kapal induk ini terjadi di tengah makin panasnya hubungan China dengan Taiwan. Taiwan mengatakan pesawat angkatan udara China, termasuk 12 jet tempur, memasuki zona identifikasi pertahanan udara negara pulau tersebut akhir pekan kemarin.
China memandang Taiwan secara demokratis memerintah sebagai wilayahnya sendiri. Dalam beberapa bulan terakhir negeri Xi Jinping memang sengaja meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu.
Pemerintahan Biden kemarin telah mendesak China untuk berhenti menekan Taiwan. Washington menegaskan kembali komitmennya terhadap pulau itu dan keinginannya untuk memperdalam hubungan.
AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana untuk guna pulau itu mempertahankan diri.
Sumber: CNBC