Sunday , December 8 2024
Breaking News
Home / Headline / WHO Ungkap Bencana Besar dari Kebijakan Vaksin Covid-19
WHO Ungkap Bencana Besar dari Kebijakan Vaksin Covid-19
World Health Organization leaders at a press briefing on COVID-19, held on March 6 at WHO headquarters in Geneva. Here's a look at its history, its mission and its role in the current crisis.

WHO Ungkap Bencana Besar dari Kebijakan Vaksin Covid-19

Jakarta, YukUpdate – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kebijakan readyviewed vaksinasi Covid-19 yang tidak seragam di beberapa negara dapat menimbulkan bencana baru.

Melansir BBC, Selasa (19/1/2021), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak adil bagi orang muda dan sehat di negara kaya untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 sementara banyak orang di negara miskin yang rentan terinfeksi virus ini tak mendapatkan vaksin.

“Saya harus terus terang: dunia berada di ambang bencana kegagalan moral – dan harga dari kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara termiskin di dunia,” Ucap Tedros pada Senin (18/1/2021) di depan sesi dewan eksekutif WHO.

Tedros mengatakan pendekatan kebijakan vaksinasi yang tidak adil itu, vaksin diborong negara maju sementara negara miskin kesulitan dapat vaksin, akan merugikan diri sendiri karena akan mendorong kenaikan harga vaksin dan mendorong penimbunan vaksin.

“Pada akhirnya, tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi, pembatasan yang diperlukan untuk mengatasinya, serta penderitaan manusia dan ekonomi,” tambahnya.

Dan kepala WHO menyerukan komitmen penuh terhadap skema berbagi vaksin global melalui lembaga nirlaba Covax, yang akan mulai diluncurkan bulan depan.

“Tantangan saya kepada semua negara anggota adalah memastikan bahwa pada saat Hari Kesehatan Dunia tiba pada 7 April, vaksin Covid-19 telah diberikan di setiap negara, sebagai simbol harapan untuk mengatasi pandemi dan ketidaksetaraan dari begitu banyak tantangan kesehatan global.”

Sejauh ini, lebih dari 180 negara telah menandatangani prakarsa Covax, yang didukung oleh WHO dan sekelompok kelompok advokasi vaksin internasional. Tujuannya mempersatukan negara-negara menjadi satu blok sehingga mereka memiliki kekuatan lebih untuk bernegosiasi dengan perusahaan pembuat vaksin.

Sebanyak 92 negara yang semuanya berpenghasilan rendah atau menengah akan mendapatkan vaksinasi mereka yang dibayarkan dengan dana yang disponsori pendonor.

“Kami telah mendapatkan dua miliar dosis dari lima produsen, dengan opsi lebih dari satu miliar dosis lebih banyak, dan kami bertujuan untuk memulai pengiriman pada Februari,” kata Dr Tedros.

Sumber : CNBC

loading...
https://thebalidestiny.com/car

Check Also

iPhone Mendadak Laku Keras di China Jelang Rilis iPhone 16

Jakarta, YukUpdate – Penjualan smartphone asing, termasuk iPhone, di China meningkat 2,7% pada Juli 2024 secara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Eitss ga bole copas lho !!