Jakarta, YukUpdate — Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menuturkan Iran sedang membangun kapasitas senjata nuklir. Dalam wawancara dengan koran Journal du Dimanche, Le Drian mendesak Iran dan Amerika Serikat kembali ke meja perundingan nuklir 2015.
“Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memilih apa yang disebut mereka sebagai kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran. Hasilnya adalah bahwa strategi ini hanya meningkatkan risiko dan ancaman,” kata Le Drian kepada koran Prancis itu pada Sabtu (16/1).
“Ini harus dihentikan karena Iran dan-saya katakan ini dengan jelas-sedang dalam proses memperoleh kapasitas (senjata) nuklir,” paparnya menambahkan seperti dilansir Reuters.
Iran memang terus meningkatkan pengayaan uraniumnya hingga 20 persen di situs nuklir bawah tanahnya, Fordow.
Langkah itu dilakukan Iran sebagai respons atas sikap AS yang menyatakan keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada 2018 lalu dan kembali menerapkan sanksi terhadap Teheran.
AS di bawah kepemimpinan Trump menganggap Iran tak patuh pada perjanjian nuklir. Trump bahkan terus menekan Iran. Sementara itu, Iran membantah telah melanggar kesepakatan nuklir 2015.
Le Drian mengatakan meski Iran dan AS kembali menyepakati perjanjian nuklir 2015, itu tidak akan cukup mencegah Teheran menanggalkan ambisinya mengembangkan senjata rudal dan nuklir.
“Diskusi yang sangat rumit diperlukan mengenai proliferasi balistik dan destabilisasi Iran di kawasan,” kata Le Drian.
Sumber: CNN Indonesia