Tuesday , January 21 2025
Breaking News
Home / Ekonomi Bisnis / Jangan Kaget Kalau RI Masuk Jurang Resesi!

Jangan Kaget Kalau RI Masuk Jurang Resesi!

Jakarta, YukUpdate – Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) adalah tragedi kesehatan dan kemanusiaan. Namun pandemi akibat virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini kemudian juga menjadi tragedi ekonomi, bahkan dalam skala luar biasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 11 Juli adalah 12.322.395 orang. Bertambah 220.067 orang (1,82%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Ada kecenderungan yang agak mengkhawatirkan, jumlah kasus corona dalam tiga hari terakhir selalu bertambah lebih dari 200.000. Ini membuat kurva kasus yang sempat melandai jadi melengkung ke atas lagi.

Lonjakan kasus corona terjadi seiring pelonggaran pembatasan sosial (social distancing) di berbagai negara. Maklum, pada April-Mei memang sempat terjadi perlambatan penyebaran virus. Mungkin sudah saatnya memulihkan ekonomi yang mati suri akibat masyarakat yang terpaksa #dirumahaja selama berbulan-bulan.

Namun peningkatan kasus yang signifikan belakangan ini membuat sejumlah negara yang melakukan reopening harus mengubahnya menjadi reclosing. Ya, social distancing kembali diketatkan.

Di India, pemerintah Kota Aurangabad di Negara Bagian Maharashtra menerapkan jam pembatasan aktivitas masyarakat. Kota tersebut menjadi basis produksi pabrikan otomotif Bajaj. Sementara Negara Bagian Uttar Pradesh menerapkan karantina wilayah (lockdown) selama akhir pekan ini.

Di AS, kasus corona kembali ‘menggila’. Pada akhir pekan ini, tambahan pasien positif di Negara Bagian Alaska, Georgia, Idaho, Iowa, Louisiana, Montana, Ohio, Utah, dan Wisconsin mencatat rekor tertinggi.

Akibatnya, tambahan kasus corona di AS pun ikut tembus rekor. Pada 10 Juli, pasien positif corona tercatat 3.203.138 orang, bertambah 69.173 orang (2,21%) dibandingkan hari sebelumnya.

Secara nominal, tambahan 69.173 orang adalah yang tertinggi sejak AS mencatatkan kasus perdana pada 21 Januari. Sementara pertumbuhan 2,21% menjadi yang tercepat sejak 7 Mei.

Taman hiburan Disney World di Orlando memang sudah buka kembali pada akhir pekan ini. Namun hampir 19.000 orang (termasuk pegawai Disney World sendiri) menandatangi penundaan pembukaan taman hiburan tersebut, karena khawatir dengan meluasnya penyebaran virus corona.

Awalnya, reopening di berbagai negara (termasuk Indonesia yang melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB) membawa harapan bahwa ekonomi dunia akan pulih mulai paruh kedua 2020. Namun virus corona yang kembali merajalela dan menyebabkan reclosing di mana-mana membuat harapan itu menjadi samar-samar. Selama ancaman virus ini belum hilang, maka jalan menuju kebangkitan ekonomi menjadi sangat tidak pasti.

ndonesia menjadi salah satu negara yang mengalami ketidakpastian itu. Bahkan kini risiko resesi menjadi sangat tinggi.

Pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 2,97%. Meski menjadi catatan terendah sejak 2001, tetapi itu bisa dicapai kala negara-negara lain mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Bahkan China mengalai kontraksi sampai -6,8%.

Namun pada kuartal II-2020, sepertinya Indonesia sudah tidak bisa menghindar dari kontraksi. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, memperkirakan ekonomi April-Juni akan terkontraksi dalam kisaran -3,5% hingga -5,1%.

Jika pada kuartal III-2020 kontraksi kembali terjadi, maka Indonesia secara sah dan meyakinkan akan masuk jurang resesi. Pemerintah memperkirakan ekonomi pada kuartal III-2020 berada di kisaran -1% hingga 1,2%. Kemungkinan kontraksi masih ada, sehingga risiko resesi tidak bisa dikesampingkan.

“Secara definisi begitu (resesi). Namun kita berharap kuartal III tidak negatif,” ujar Sri Mulyani.

Well, Risiko Indonesia masuk ke jurang resesi sepertinya semakin tinggi. Pasalnya, tambah banyak saja institusi yang meramal Indonesia bakal mengalami kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada 2020.

Teranyar adalah Japan Center for Economic Research (JCER) yang memperkirakan Indonesia bakal resesi. Pada kuartal II-2020, JCER memperkirakan kontraksi ekonomi Ibu Pertiwi berada di -3,2%. Kemudian pada kuartal berikutnya terjadi kontraksi -1,2% dan pada kuartal terakhir 2020 ada kontraksi -0,1%. Jadi ekonomi Indonesia sepanjang 2020 diperkirkaan mengkerut -0,3%.

growthJCER

DBS, bank terbesar di ASEAN, juga memperkirakan ekonomi Indonesia bakal minus tahun ini tepatnya di -1%. Kuartal II sepertinya akan menjadi titik nadir, dan kemudian tren pembalikan terjadi mulai paruh kedua 2020.

“Indikator ekonomi seperti ekspor, penjualan ritel, keyakinan konsumen, PMI, impor barang modal, dan sebagainya masih turun pada April dan Mei. Jadi penurunan pada kuartal II sepertinya bakal lumayan dalam, sebelum membaik pada semester II,” sebut riset DBS.

Proyeksi-proyeksi tersebut memberi gambaran bahwa resesi adalah risiko yang sangat nyata. Boleh saja kita berharap yang terbaik, tetapi juga harus siap menghadapi yang terburuk…

Sumber : CNBC Indonesia

loading...
https://thebalidestiny.com/car

Check Also

iPhone Mendadak Laku Keras di China Jelang Rilis iPhone 16

Jakarta, YukUpdate – Penjualan smartphone asing, termasuk iPhone, di China meningkat 2,7% pada Juli 2024 secara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Eitss ga bole copas lho !!