MANGUPURA, YukUpadate – Setelah pemberlakuan New Normal di Bali pada tanggal 9 Juli 2020 terlihat hari pertama pembukaan objek wisata Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (9/7), belum ada aktivitas mencolok. Bahkan, pantai dengan pasir putih itu masih lengang. Meski demikian, petugas dari Kepolisian, Satpol PP, Satgas Pantai, dan Jagabaya tetap melakukan penjagaan di akses masuk kawasan pantai.
Salah seorang petugas jaga dari Satgas Pantai menerangkan, kondisi Pantai Kuta pada Kamis kemarin dari pukul 08.00 Wita hingga 14.30 Wita masih sepi dari aktivitas. Selama penjagaan itu, belum ada lonjakan masyarakat atau wisatawan yang datang berkunjunga. “Wisatawan belum terlalu banyak. Tadi pagi saja ada Gubernur I Wayan Koster dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang datang cek ke sini,” tutur Satgas Pantai, Kamis (9/7) siang.
Sebelumnya, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengemukakan guna memudahkan dalam melakukan pengecekan setiap wisatawan yang datang, akses masuk kawasan Pantai Kuta hanya dibuka empat pintu masuk, yakni pintu masuk utama (gerbang Pantai Kuta), pintu masuk di depan Hotel Sheraton (Jalan Poppies), depan Beach Walk, dan perbatasan Pantai Legian. Di setiap pintu masuk itu dijaga oleh petugas Jagabaya, Satgas Pantai, dan Linmas masing-masing dua orang yang bergantian tiap beberapa jam. Saat melakukan penjagaan, para petugas itu dilengkapi thermo gun atau alat cek suhu tubuh.
“Untuk petugas jaga di akses masuk, dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), mulai dari sarung tangan, face shield, dan masker. Karena mereka ini berhadapan langsung dengan wisatawan,” beber Wasista.
Para petugas jaga ini juga dibekali tata cara tindakan awal yang dilakukan apabila mengetahui ada wisatawan yang suhu tubuhnya mencapai 37,3 derajat Celcius. Para petugas jaga ini dilatih untuk proses evakuasi yang berkoordinasi dengan petugas puskesmas.
“Selain memantau di akses masuk, petugas juga melakukan pengawasan terhadap wisatawan untuk tetap jaga jarak, menggunakan masker, dan selaku cuci tangan. Semua petugas sudah dilatih untuk prosedur yang harus dijalankan saat tatanan kehidupan era baru itu,” tutur Wasista.