Setiap bulan, kalender ekonomi untuk semua negara asal mata uang mayor pasti menunjukkan adanya jadwal satu kali rilis data Unemployment Rate dengan dampak antara menengah hingga besar. Sebenarnya, apa saja sih pengaruh Unemployment Rate dalam perekonomian dan bagi pasar forex? Bagaimana cara mengantisipasi gejolak pasar akibat berita tersebut? Di sini Anda akan mempelajari pengertian dan pengaruh Unemployment Rate di pasar finansial yang perlu dicermati oleh trader forex. Pengertian Unemployment Rate Secara harfiah, Unemployment Rate dapat diterjemahkan sebagai Tingkat Pengangguran. Secara istilah, Unemployment Rate adalah tingkat pengangguran di suatu wilayah yang dihitung dengan membagi jumlah pengangguran dengan total angkatan kerja. Pengangguran adalah ketika orang tidak bekerja atau masih mencari pekerjaan, padahal mereka berada pada usia produktif dan masih mampu bekerja (termasuk angkatan kerja). Peraturan setiap negara mengenai usia produktif berbeda-beda, tetapi umumnya usia angkatan kerja dimulai dari usia 16 tahun. Dalam perekonomian, sumber daya manusia merupakan salah satu dari empat sumber daya utama (modal, SDA, SDM, dan kewirausahaan. Oleh karenanya, Unemployment Rate berperan penting dalam pengukuran kesejahteraan sebuah wilayah. Apabila sebuah negara memiliki tingkat pengangguran rendah (Full Employment), maka dapat diasumsikan bahwa mesin-mesin perekonomian berjalan lancar dan ekspansif. Gaji karyawan pun memiliki peluang untuk mengalami peningkatan lebih tinggi, ketimbang ketika tingkat pengangguran tinggi. Contohnya Jepang yang tingkat penganggurannya di bawah 3 persen. Sebaliknya, negara-negara yang dilanda resesi seperti Yunani mengalami Unemployment Rate sangat tinggi, bahkan lebih dari 25 persen. Pengaruh Unemployment Rate Dalam Perekonomian Suatu Negara Pengaruh Unemployment Rate dalam perekonomian sangat besar, sehingga menjadi data paling populer yang digunakan untuk memberi gambaran tentang baik-buruknya kondisi pasar tenaga kerja. Ketika Unemployment Rate sangat tinggi, berarti sebagian masyarakat tak mendapatkan gaji untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Akibatnya bisa terjadi anarki dan eskalasi konflik sosial, sementara belanja konsumen menurun dan perekonomian akan mulai mengalami stagnasi atau penurunan. Sebagai gambaran, perhatikan overlay grafik data Unemployment Rate dan pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product) di Yunani antara tahun 2009-2012 berikut ini. Arahnya saling berlawanan. Saat laju pertumbuhan GDP tinggi, pengangguran rendah. Sedangkan saat Unemployment Rate meningkat, laju pertumbuhan GDP merosot. Secara umum, pengangguran merupakan indikasi dari produksi ekonomi, konsumsi swasta, pendapatan para pekerja, dan sentimen konsumen. Bila pengangguran sudah teratasi dan pendapatan gaji masyarakat meningkat, maka akhirnya akan mengarah ke belanja konsumsi yang lebih tinggi, pertumbuhan ekonomi, dan tekanan inflasi yang sesuai ekspektasi. Hal ini akan mendongkrak fundamental ekonomi domestik negara tersebut hingga jadi semakin membaik. Namun, saat Unemployment Rate sangat rendah atau bahkan nyaris nol, perusahaan-perusahaan di sebuah negara boleh jadi kesulitan mengisi lowongan kerja yang terbuka. Apabila berlangsung dalam waktu lama, maka pertumbuhan ekonomi bisa terhambat. Dalam situasi ini, keran imigrasi perlu dibuka lebar agar orang-orang berbakat dari wilayah lain bisa mengisi kekosongan sumber daya manusia tersebut, dan berbagai upaya untuk menggenjot natalitas harus digalakkan. Pertanyaannya, bagaimana cara kita mengetahui angka Unemployment Rate? Setiap negara memiliki badan statistik atau lembaga ketenagakerjaan di bawah otoritas pemerintah yang menghimpun data pengangguran berdasarkan kualifikasi tertentu dan mempublikasikan hasil kumulatifnya secara berkala. Contohnya, di Amerika Serikat, orang dianggap menganggur jika mereka mampu dan mau bekerja, tetapi mereka tidak memiliki pekerjaan. Mereka akan dimasukkan dalam data pengangguran setelah mereka secara aktif mencari pekerjaan dalam waktu 4 minggu terakhir, tapi tidak kunjung menemukannya. Pentingnya Data Unemployment Rate Bagi Trader Forex Pengaruh Unemployment Rate terhadap perekonomian yang sangat besar itu membuat datanya menjadi ditunggu-tunggu dan selalu dipantau oleh berbagai pihak, baik pemerintah, bank sentral, maupun investor dan trader. Imbasnya juga cukup besar karena dapat menggerakkan harga sebesar 30-50 pips, sehingga termasuk salah satu berita yang paling ditunggu. Khusus bagi trader forex, hukumnya adalah wajib untuk memantau pengaruh Unemployment Rate yang dirilis Amerika Serikat setiap Jumat pertama per bulannya, serta indikator sektor ketenagakerjaan AS lainnya. Masalahnya, dalam kondisi tingkat pengangguran tinggi, bank sentral akan menahan diri dari menaikkan suku bunga, karena khawatir kalau kenaikan suku bunga bakal menghalangi korporasi untuk berekspansi, menaikkan gaji karyawan dan menyerap pengangguran. Padahal, suku bunga merupakan indikator daya saing investasi suatu negara. Jika suku bunga tak dinaikkan dalam jangka waktu lama, maka investor bisa jadi cenderung untuk melepas investasi di negara itu dan beralih ke negara lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi. Jadi, pengaruh Unemployment Rate yang buruk atau lebih rendah dari ekspektasi, dapat berimbas pada pelemahan mata uang negara terkait. Di sisi lain, dalam kondisi tingkat pengangguran rendah, bank sentral akan memiliki ruang lebih luas untuk menaikkan suku bunga. Karenanya, penurunan Unemployment Rate cenderung berimbas positif bagi nilai tukar mata uang. Jika disimpulkan dalam suatu infografi, berikut adalah visualisasi pengaruh Unemployment Rate terhadap ekonomi:
Pengaruh Unemployment Rate Dalam Perekonomian
loading...