Jakarta – Upaya pemerintah dalam menyelimuti seluruh wilayah Indonesia dengan internet cepat terus dilakukan, seperti merampungkan pembangunan proyek Palapa Ring. Saat ini tercatat 97% populasi di Tanah Air sudah menikmati layanan 4G LTE.
Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dari tiga paket di mana dua diantaranya telah diselesaikan pembangunannya, yakni Palapa Ring Paket Barat dan Palapa Ring Paket Tengah. Dalam waktu dekat Palapa Ring Paket Timur juga akan diselesaikan dan dikomersialisasikan oleh pemerintah.
Diharapkan dengan selesai seluruh paket Palapa Ring ini, dapat mempercepat konektivitas broadband di seluruh Indonesia. Khususnya, di daerah terdepan terluar dan terpencil yang selama ini belum menikmati layanan broadband.
Merza Fachys, Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengatakan, selesainya Palapa Ring Pekat Barat dan Tengah, yang nanti disusul dengan Paket Timur, tentu akan membantu operator telekomunikasi untuk membangun di daerah-daerah yang selama ini enggan digarap oleh operator.
Operator enggan membangun jaringan di daerah 3T dikarenakan mahalnya pembangunan backbone fiber optik. Padahal, backbone fiber optik adalah syarat mutlak untuk mendukung layanan broadband 4G LTE.
“Dengan selesai pembangunan Palapa Ring, kami operator yang tergabung dalam ATSI dapat dengan mudah dan cepat melakukan pembangunan di daerah yang selama ini belum terjangkau broadband. Contohnya saja Smartfren yang selama ini belum menjangkau daerah Natuna karena mahalnya membangun infrastruktur backbone,” ujar Merza.
“Kini dengan adanya Palapa Ring, bulan Maret nanti Smartfren akan komersialisasi di sana. Dengan adanya Palapa Ring investasi operator untuk membangun backbone yang selama ini mahal dalam memakan waktu sangat lama, bisa kami dapatkan solusinya” papar Merza yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Smartfren.
Saat ini, tercatat Smartfren sudah menggelar layanan broadband di lebih dari 200 kota kabupaten di Indonesia. Telkomsel sudah mencapai 514 kabupaten kota atau setara dengan 97% dari total populasi. Sementara, XL telah melayani 400 Kota kabupaten dengan internet kecepatan tingginya.
Merza menuturkan dengan adanya Palapa Ring, semua kota yang dilewati bisa langsung menikmati broadband. Disebutkannya, anggota ATSI tinggal koneksi ke last mile-nya saja sehingga akan lebih mudah dan murah. Efesiensi terjadi akibat adanya Palapa Ring.
Selain terjadinya efesiensi, adanya Palapa Ring, menurut Merza, bisa menjadi peluang untuk menggali potensi ekonomi yang selama ini belum dikembangkan di suatu daerah. Masuknya Palapa Ring akan membuat potensi ekonomi yang selama ini terpendam dapat tereksploitasi, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
“Kita selalu pelaku usaha telekomunikasi mendukung agar Palapa Ring dapat segera terselesaikan seluruhnya agar anggota ATSI dapat segera menghidupkan layanan telekomunikasi di daerah yang dilewati jaringan Palapa Ring,” ungkapnya.
“Kita sebagai anggota ATSI memiliki kewajiban untuk membangun ekonomi nasional dengan cara membangun jaringan telekomunikasi. Tujuannya agar saudara-saudara kita di daerah 3T juga mendapatkan hak yang sama layaknya penduduk yang bermukim di Pulau Jawa,”tutur Merza.
Salah satu startup lokal penggembang aplikasi yang sudah dapat menikmati layanan broadband adalah Endang Ahmad. Startup yang membuat aplikasi TukangSayur.co ini mengatakan dengan adanya 4G LTE akan mempermudah akses para petani untuk menjual hasil panannya kepada penjual. Petani juga bisa menggetahui harga dan waktu tanam sayuran yang baik secara realtime.
“Dengan adanya aplikasi tukang sayur dan layanan broadband 4G LTE, petani bisa mengetahui berapa kebutuhan dan waktu yang tepat untuk menanam. Sehingga petani tidak over produksi. Yang kerap terjadi saat ini adalah tak adanya data produksi sehingga terjadi over produksi yang mengakibatkan harga jatuh,”pungkas Ahmad.