London, YukUpdate – Penundaan dosis kedua di antara orang-orang yang lebih muda dari usia 65 tahun dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit Covid-19. Seperti dilaporkan Reuters, Kamis (13/5/2021), kesimpulan itu didapat dari studi pemodelan prediktif yang dipimpin oleh Thomas C Kingsley dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Amerika Serikat (AS).
Ketika pandemi virus Corona berlanjut, ada perdebatan mengenai apakah akan memperpanjang jarak antara dosis untuk memberikan perlindungan kepada sebanyak mungkin orang, atau tetap berpegang pada interval yang ditentukan dalam uji klinis.
Misalnya, Pfizer menyatakan tidak ada bukti klinis yang mendukung keputusan Inggris untuk memperpanjang jarak antara dosis vaksin menjadi 12 minggu. Tetapi data dari peluncuran di Inggris menunjukkan perlindungan terhadap kematian sekitar 80% dari satu dosis, dengan 70 % penurunan infeksi.
Studi AS, yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris BMJ, menggunakan model simulasi berdasarkan sampel “dunia nyata” dari 100.000 orang dewasa AS. Studi menjalankan serangkaian skenario untuk memperkirakan interaksi yang berpotensi menular dalam kondisi berbeda.
Studi meneliti termasuk berbagai tingkat kemanjuran vaksin dan tingkat imunisasi, dan berbagai asumsi mengenai apakah vaksin mencegah penularan dan gejala serius atau hanya mencegah gejala serius, termasuk kematian.
“Hasilnya menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu penurunan kumulatif mortalitas, infeksi, dan masuk rumah sakit dapat dicapai ketika dosis vaksin kedua ditunda,” tulis para peneliti, yang dipimpin oleh Thomas C Kingsley dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
Kondisi spesifik termasuk memiliki vaksin dengan kemanjuran satu dosis minimal 80% dan memiliki tingkat imunisasi harian antara 0,1% dan 0,3% populasi. Tetapi jika terpenuhi, strategi dosis kedua yang tertunda dapat mencegah antara 26 dan 47 kematian per 100.000 orang dibandingkan dengan jadwal biasanya. Studi tidak merekomendasikan jadwal yang optimal.
“Pembuat keputusan perlu mempertimbangkan tingkat vaksinasi lokal mereka dan menimbang manfaat dari peningkatan tingkat ini dengan menunda dosis kedua versus risiko yang terkait dengan ketidakpastian yang tersisa dalam strategi ini,” kata tim tersebut.
Sumber: Reuters