Jenewa, YukUpdate – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan tegas menolak penggunaan paspor sertifikasi Covid-19 untuk membuka kembali perjalanan dalam pertemuan komite darurat. Seperti dilaporkan RT, Senin (19/4/2021), WHO menolak karena kekhawatiran bahwa vaksinasi saja tidak akan mencegah penularan Covid-19.
Mengulangi argumen sebelumnya, Komite Darurat WHO mengatakan pihaknya menentang penggunaan bukti dokumen vaksinasi sebagai syarat perjalanan internasional karena kurangnya bukti mengenai dampak vaksinasi terhadap penularan virus corona.
Deklarasi WHO muncul di tengah kekhawatiran dari kelompok tersebut atas ketidakadilan yang terus-menerus dalam distribusi vaksin global. Sementara badan kesehatan internasional menyatakan bahwa paspor Covid-19 hanya akan mendorong kebebasan bergerak yang tidak setara.
Sebaliknya, WHO telah merekomendasikan agar negara-negara memberlakukan tindakan karantina untuk pelancong internasional. Setiap negara diminta menerapkan pendekatan terkoordinasi, terbatas waktu, berbasis risiko, dan berbasis bukti untuk tindakan kesehatan.
Kekhawatiran tentang ketidaksetaraan yang akan disebabkan oleh penggunaan paspor sertifikasi Covid telah dipicu oleh negara-negara kaya yang mengambil vaksin. Sementara negara-negara miskin dibiarkan tanpa dosis yang cukup untuk memvaksinasi penduduknya secara efektif.
WHO menggambarkan kesenjangan yang semakin besar antara peluncuran vaksin nasional ini sebagai “kemarahan moral” dan “kegagalan moral yang menghancurkan”. Kesenjangan ini menuntut para pemimpin dunia untuk mendukung distribusi vaksin yang lebih adil.
Terlepas dari kekhawatiran ini, WHO memuji kemajuan skema COVAX internasionalnya, yang berencana untuk mengirimkan 2 miliar dosis vaksin Covid secara global pada akhir 2021. Proyek ini secara khusus ditujukan untuk mendukung negara-negara berp
Sumber: WHO