Jenewa, YukUpdate – Panel penasehat vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Kamis (9/12/2021) merekomendasikan, orang-orang yang kekebalannya (imunitas) terganggu atau penerima vaksin yang tidak aktif harus menerima suntikan dosis booster Covid-19.
Banyak negara telah meluncurkan suntikan booster, dengan menargetkan orang tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan. Tetapi kekhawatiran dengan adanya varian baru Covid-19 Omicron telah mendorong beberapa negara memperluas penggunaannya ke sebagian besar populasi mereka.
Dengan tingkat vaksinasi yang rendah di sebagian besar negara berkembang, WHO dalam beberapa bulan terakhir menyerukan, pemberian dosis primer, daripada booster, harus menjadi prioritas.
Rekomendasi tersebut muncul setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) mengadakan pertemuan pada hari Selasa untuk mengevaluasi kebutuhan boosterCovid-19.
Berbicara dalam sebuah pengarahan, ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan, data yang muncul menunjukkan bahwa kemanjuran vaksin terhadap Covid19 berkurang, dengan penurunan yang signifikan terlihat khususnya pada orang tua.
Vaksin Covid-19 “sangat baik” melindungi selama enam bulan setelah dosis terakhir dengan beberapa “pengurangan kecil” dalam perlindungan, kata Kate O’Brien, direktur departemen imunisasi WHO.
Vaksin tidak aktif yang mengambil virus SARS-CoV-2 dan menonaktifkan atau membunuhnya menggunakan bahan kimia, panas atau radiasi, dibuat oleh produsen Sinovac Biotech, Sinopharm milik Tiongkok dan Bharat Biotech India.
Sementara dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson masih efektif, tetapi data dari uji klinis perusahaan menunjukkan, yang menggunakan dua dosis jelas lebih mendapar manfaat, kata Cravioto.
Sumber: CNA/Reuters