Chicago, YukUpdate – Harga minyak turun untuk hari ketiga berturut-turut ke level terendah 2 minggu pada Rabu (4/8/2021) di tengah peningkatan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan makin menyebarnya varian delta Covid-19. Di sisi lain, ketegangan geopolitik Timur Tengah sedikit menehan pelemahan harga.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan stok minyak mentah naik 3,6 juta barel pada pekan yang berakhir 30 Juli. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters 3,1 juta barel, dan penurunan 0,9 juta barel yang dilaporkan American Petroleum Institute (API) Selasa (3/8/2021).
Harga minyak berjangka Brent turun US$ 2,03, atau 2,8%, menjadi US$ 70,38 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah US$ 2,41, atau 3,4% ke US$ 68,15 per barel. Keduanya di level terendah sejak 20 Juli. Brent juga mengalami penurunan hari ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak akhir Mei.
“Kekhawatiran terus terjadi karena penyebaran varian delta di Tiongkok, yang sangat membebani harga minyak dalam beberapa hari terakhir,” kata analis di bank ING.
Amerika Serikat dan Tiongkok, dua konsumen minyak terbesar di dunia, sedang berjuang dengan penyebaran cepat varian delta. Para analis memperkirakan kondisi tersebut akan membatasi permintaan bahan bakar yang biasanya meningkat di kedua negara.
Di Tiongkok, penyebaran varian delta sudah terjadi mulai dari kota di pinggir pantai hingga ke pedalaman Hal mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan tindakan tegas guna mengendalikan wabah.
Sementara ketegangan di Teluk Timur Tengah mendukung harga. Tiga sumber keamanan maritim Selasa (3/8/2021), mengklaim pasukan yang didukung Iran menyita kapal tanker produk minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab, meskipun Iran membantah laporan tersebut. Ini adalah serangan kedua terhadap kapal tanker sejak Jumat di wilayah tersebut, yang meliputi Selat Hormuz.
Inggris dan Amerika Serikat menyalahkan Iran atas insiden sebelumnya, di mana pesawat tak berawak menabrak kapal dan menewaskan dua pelaut. Namun Iran membantah laporan tersebut.
Sumber: CNBC