Jakarta, YukUpdate – Menggoreng dapat membuat makanan menjadi lebih renyah dan beraroma. Menggoreng dilakukan dengan memasukkan bahan makanan ke dalam minyak panas sekitar 140-190 derajat Celcius. Menggoreng adalah salah satu metode mengolah makanan yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Menggoreng sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu.
“Menggoreng sudah digunakan sejak 1600 Sebelum Masehi dan masih digunakan sampai sekarang walaupun banyak pro dan kontra. Kenapa ini enggak mati dan tetap dipakai, karena ada kelebihannya,” kata dokter spesialis gizi klinis Maya Surjadjaja dalam Peluncuran Sasa Tepung Bumbu Bervitamin Terbaru, Rabu (27/1).
Ada alasan mengapa teknik memasak ini masih jadi favorit banyak orang, salah satunya adalah proses masaknya yang cepat dan dapat menciptakan warna, tekstur, dan rasa yang unik. Hasil ini tak bisa didapat dari cara memasak yang lain.
Namun, tak dapat dipungkiri, sejumlah studi menunjukkan mengonsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Risiko penyakit ini bisa dicegah dengan cara menggoreng makanan yang sehat.
“Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar makanan tetap sehat dan nutrisi atau nilai gizinya tetap terjaga,” kata Maya.
Berikut cara menggoreng makanan yang sehat
1. Minyak tak boleh dipakai berulang
Minyak merupakan faktor penting dalam menggoreng makanan. Oleh karena itu, selalu gunakan minyak yang baik saat menggoreng makanan. Kriteria minyak yang baik adalah minyak yang tidak digunakan berkali-kali.
“Nomor satu, minyak harus minyak yang stabil. Jangan digunakan berulang kali, itu salah,” ucap Maya.
2. Jumlah minyak yang tepat
Pastikan saat menggoreng makanan menggunakan minyak dengan jumlah yang tepat. Jumlah ini tergantung dengan jenis makanan yang akan digoreng.
Maya menyarankan agar menggunakan minyak dengan jumlah sedikit atau secukupnya. Minyak yang terlalu banyak dapat meningkatkan jumlah lemak dalam makanan.
3. Jenis minyak yang sehat
Terdapat banyak jenis minyak yang dapat digunakan untuk memasak. Menurut Maya, berdasarkan studi minyak yang paling sehat adalah minyak zaitun. Minyak ini juga menjadi rahasia hidup sehat orang-orang di Mediterania.
Selain itu, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit yang banyak di Indonesia juga boleh digunakan.
“Tidak perlu mahal, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit juga baik dipakai,” ujar Maya.
4. Alat penggorengan yang baik
Pilih alat penggorengan yang tidak bercampur dengan minyak atau makanan saat digoreng. Jangan gunakan alat penggorengan yang sudah mengelupas karena dapat bereaksi dengan minyak dan makanan.
“Kalau menggunakan teflon, jangan terlalu panas karena bisa bereaksi dengan minyak dan makanan. Sebaiknya juga pakai alat yang terbuat dari stainless steel,” tutur Maya.
5. Jangan menggoreng terlalu lama
Lama waktu penggorengan juga mempengaruhi nutrisi makanan yang digoreng. Saat makanan sudah matang, segera angkat makanan tersebut.
Jangan biarkan makanan terlalu banyak berubah warna karena nilai gizinya akan ikut berkurang.
6. Gunakan tepung bumbu bervitamin
Melumuri makanan dengan tepung bumbu bervitamin juga dapat menjadi salah satu trik dalam menggoreng makanan yang sehat. Tepung bumbu bervitamin merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia kuliner agar dapat menggoreng makanan dengan lebih sehat.
Tepung bervitamin ini mengandung zat besi, zink, vitamin B2 dan B9, serta serat. Nutrisi penting ini akan memperkaya nilai gizi pada makanan yang digoreng.