Thursday , January 16 2025
Breaking News
Home / Headline / 5 Penyakit yang Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis
turun berat badan

5 Penyakit yang Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis

Jakarta, YukUpdate – Penurunan berat badan yang ekstrem bisa jadi indikasi penyakit. Pada kondisi normal dan sehat, berat badan yang turun merupakan hasil dari diet serta berolahraga.

Namun jika berat badan turun drastis dan tidak ada kesengajaan untuk diet, mungkin saja mengarah pada masalah kesehatan. 

Banyak dokter sepakat agar segera melakukan evaluasi medis jika berangsur-angsur kehilangan lebih dari 5 persen berat badan dalam kurun waktu setidaknya enam bulan sampai satu tahun.l

Misalnya, seseorang dengan berat badan 70 kilogram yang mengalami penurunan berat badan lebih dari 3,5 kilogram tanpa sengaja membatasi makan, maka perlu mewaspadai penyakit yang mungkin saja mendasarinya. 

Mengutip dari Mayo Clinic, setidaknya terdapat 5 penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis, di antaranya:

1. Addison

ilustrasi kurusFoto: iStockphoto/vadimguzhva
Ilustrasi. Addison adalah penyakit autoimun yang menyebabkan berat badan turun drastis

Addison merupakan penyakit autoimun karena kelenjar adrenal mengalami gangguan dalam menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron yang cukup.

Sementara pada penderita Addison, jumlah kelenjar adrenal sangat kurang sehingga memengaruhi produksi kedua hormon tersebut. Bahkan pada fase kritis, kelenjar adrenal dapat berhenti memproduksi kortisol yang cukup untuk memasok tubuh.

Padahal hormon kortisol ini dibutuhkan oleh banyak sistem tubuh, mulai dari mengontrol tekanan darah, metabolisme, peradangan, dan memori otak. Kortisol juga membantu mengatur gula darah dan mengontrol kadar air dalam tubuh.

Tentu jika produksinya berkurang, dapat mengancam nyawa pasien.

Penyakit Addison dapat menyerang berbagai kelompok usia, baik laki-laki atau perempuan, dan berpeluang mengancam jiwa apabila tidak ditangani dengan tepat.

Gejala Penyakit Autoimun Addison

Tanda dari penyakit Addison ini biasanya muncul secara perlahan serta cenderung lambat, meliputi:

  • Nafsu makan mendadak berkurang yang menyebabkan penurunan berat badan
  • Kulit menggelap (hiperpigmentasi)
  • Gula darah rendah (hipoglikemia)
  • Nyeri otot, sendi, dan perut
  • Mual, muntah, diare (gastrointestinal)
  • Rambut rontok
  • Depresi
  • Gairah seks berkurang
  • Gangguan mental serius (delirium)
  • Kelelahan akut.

Pasien dengan penyakit Addison juga mengalami gangguan tiroid yang menyebabkan penurunan berat badan akibat muntah dan anoreksia.

2. Kanker

Sick girl with cancer touching window in the hospice during treatmentFoto: Istockphoto/KatarzynaBialasiewicz
Ilustrasi. Kanker adalah salah satu penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis

Penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis selanjutnya adalah kanker yang membuat sel-sel abnormal membelah secara tak terkendali dan merusak jaringan tubuh.

Kebanyakan penderita kanker mengalami penurunan berat badan yang signifikan bahkan hingga membuat tubuh terlihat kurus kering. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau unexplained weight loss ini biasanya jadi tanda kanker yang pertama kali.

Penurunan berat badan ekstrem paling sering dialami pasien dengan kanker pankreas, lambung, esofagus, dan paru-paru.

Kanker juga dapat menyebabkan gejala seperti demam, lelah dan lesu yang amat sangat, hingga penurunan berat badan. Diperkirakan, mungkin karena sel kanker menyerap banyak energi tubuh.

Selain itu, penderita kanker cenderung kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, kesulitan menelan, merasa kenyang karena hati yang membengkak, usus tersumbat, serta berkurangnya kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi makanan (malabsorpsi).

3. Diabetes

ilustrasi diabetesFoto: istockphoto/ Tempura
Ilustrasi. Diabetes adalah salah satu penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis

Pada penderita diabetes, produksi hormon insulin tidak mencukupi sehingga mencegah tubuh Anda mengubah glukosa atau gula menjadi energi.

Ketika ini terjadi, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi yang menyebabkan penurunan berat badan drastis.

Penurunan berat badan yang tidak terduga ini lebih sering dijumpai pada penderita diabetes tipe 1, tetapi juga dapat dialami oleh diabetes tipe 2.

Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat memaksimalkan penggunaan insulin secara efektif dan tidak dapat mengalirkan glukosa ke sel tubuh. Akibatnya glukosa hanya menumpuk di dalam darah.

Ketika glukosa tidak sampai di sel, tubuh akan mengira ini kelaparan dan menemukan cara untuk mengimbanginya. Tubuh kemudian menciptakan energi dengan membakar lemak dan otot dengan cepat. Kondisi ini menyebabkan penurunan berat badan tiba-tiba.

Selain itu, ginjal juga mulai bekerja keras untuk menghilangkan kelebihan gula dalam darah yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Diabetes tipe 1 memiliki pola yang serupa, tetapi alih-alih tidak dapat menggunakan insulin, tubuh justru berhenti memproduksinya sama sekali.

4. HIV/AIDS

Ilustrasi test HIVFoto: Istockphoto/ Jarun011
Ilustrasi. HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis

Meski penurunan berat badan drastis pada pengidap HIV lebih jarang dibandingkan penyakit lainnya, tetapi kasus ini masih sering dialami oleh beberapa pasien.

Hal tersebut terjadi lantaran virus HIV itu sendiri, terlebih jika mengidap HIV namun tidak sedang menjalani pengobatan HIV.

Virus akan dengan cepat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS (sindrom defisiensi imun), melansir WebMd.

AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV yang dapat dilihat dari gejala penurunan berat badan yang cepat.

Di samping itu, obat HIV juga dapat mengurangi nafsu makan, membuat makanan terasa tidak enak di lidah, dan mempersulit tubuh untuk menyerap nutrisi secara maksimal.

Tak jarang penderita HIV mengalami mual dan sariawan yang membuat makan tidak enak, serta diare yang membuat tubuh semakin kurus.

Penyakit ini juga menimbulkan rasa kelelahan ekstrem dan membatasi kemampuan Anda untuk beraktivitas.

Sebisa mungkin penderita HIV/AIDS untuk tidak kehilangan terlalu banyak berat badan lantaran bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan menghambat proses pemulihan.

5. Tuberkulosis (TBC)

Old man coughing to tissueFoto: Istockphoto/seb_ra
Ilustrasi. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis

Penyakit dengan gejala seperti batuk dan demam ini seringkali membuat berkurangnya nafsu makan dan membuat berat badan turun.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian dalam International Journal of Infectious Diseases mengenai pola penambahan berat badan selama pengobatan tuberkulosis di Amerika Serikat (2016).

Hasilnya, lebih dari 40 persen pasien dengan TB mengalami kurang nafsu makan dan lebih dari 44 persen kehilangan berat badan.

Studi lain juga menyebut pengurangan berat badan pada pasien TB disebabkan oleh produksi leptin yang rendah. Padahal leptin memainkan peran penting untuk melawan infeksi dari bakteri patogen penyakit TB, yakni Mycobacterium tuberculosis.

Penurunan berat badan ini mengakibatkan malnutrisi atau kekurangan gizi yang selanjutnya merusak sistem kekebalan. Apabila sistem imun penderita TB sudah drop, akan berisiko pada kematian.

Selain lima penyakit yang menyebabkan berat badan turun drastis tersebut, masih banyak faktor lainnya.

Namun perlu diingat, apabila penurunan berat badan tiba-tiba, signifikan, dan bukan disengaja, maka jangan tinggal diam dan segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Sumber : MayoClinic

loading...
https://thebalidestiny.com/car

Check Also

iPhone Mendadak Laku Keras di China Jelang Rilis iPhone 16

Jakarta, YukUpdate – Penjualan smartphone asing, termasuk iPhone, di China meningkat 2,7% pada Juli 2024 secara …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Eitss ga bole copas lho !!