Jakarta, YukUpdate – Sinergi antara TNI dan Polri menjadi catatan penting sepanjang 2020 dan diharapkan terus terwujud pada 2021. Selama dua tahun terakhir, sinergi TNI dan Polri telah menunjukkan kontribusi terhadap stabilitas keamanan dalam negeri.
Demikian disampaikan pakar intelijen keamanan Susaningtyas NH Kertopati saat menyampaikan refleksi 2020 dan kesiapan 2021 di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Dikatakan, sinergisitas TNI dan Polri itu terbukti sukses mengawal pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
“Tidak saja ketika mengawal Pilpres 2019 hingga Pilkada 2020, namun juga saat harus menangani berbagai aksi unjuk rasa. Bahkan, ketika organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu menunjukkan pembangkangan, maka sinergi TNI dan Polri menunjukkan jatidiri sebagai alat negara mengamankan kebijakan pemerintah,” ujar pakar yang akrab disapa Nuning itu.
Nuning mengatakan, refleksi TNI pada 2020 lebih banyak ditunjukkan pada peran penting dalam ikut menangani pandemi Covid-19. Peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal 2020 terkait ancaman pandemi menjadi landasan berbagai inisiatif TNI untuk ikut memutus rantai penyebaran Covid-19.
Peran penting para tenaga medis dan satuan kesehatan TNI berikut rumah sakit TNI menunjukkan dharma bhakti yang luar biasa. Tidak hanya para tenaga medis, tetapi hampir seluruh prajurit TNI juga bertugas melaksanakan kebijakan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan sebaga langkah mencegah penyebaran Covid-19.
“Meski sibuk ikut menangani Covid-19, TNI juga tetap melaksanakan tugas utama menjaga kedaulatan NKRI. Patroli darat, laut, dan udara tetap dilaksanakan oleh satuan-satuan operasional TNI. Latihan militer tingkat satuan sampai tingkat divisi juga tetap dilaksanakan. Selain tugas pokoknya, TNI juga banyak melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk meringankan beban sosial akibat Covid-19,” tutur Nuning.
Memasuki 2021, kata Nuning, tentunya tugas TNI tidak lebih ringan. Prediksi WHO tentang adanya kemungkinan gelombang kedua Covid-19 menjadi pertimbangan utama bagi Cilangkap. Berbagai prosedur tetap di lingkungan TNI telah direvisi dan dimodifikasi untuk menerapkan Protokol Kesehatan ke dalam setiap kegiatan harian di lingkungan TNI.
“Kementerian Pertahanan juga telah memberikan instruksi dan pedoman bagi TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya,” kata Nuning.
Nuning juga mengatakan, pada 2021 nanti patut dipertimbangkan pembentukan komponen cadangan di untuk lebih tangguh dalam menangani Covid-19. Komponen cadangan dapat dikerahkan untuk membantu pemerintah daerah (pemda) dalam menangani korban Covid-19.
“Komponen cadangan adalah jawaban yang tepat dalam upaya mengatasi Covid-19 secara nyata,” ujarnya.
Selain itu, komponen cadangan juga dapat dikerahkan untuk mewujudkan kemandirian pangan di Tanah Air. Indonesia, ujarnya, harus mampu menghasilkan produk pangan dalam negeri karena produk pangan impor juga dikhawatirkan terinfeksi Covid-19.
Sumber: BeritaSatu.com