Jakarta, YukUpdate – Bisnis sewa pesawat jet pribadi laris manis di masa pandemi Covid-19. Kondisi ini berlangsung di tengah bisnis penerbangan komersial berjadwal lesu.
Director PT Indojet Sarana Aviasi, Stefanus Gandi, mengaku mendapat pesanan sewa pesawat yang lebih banyak dari sebelumnya. Ia menyebut, ada beberapa alasan yang menurutnya berkontribusi sebagai pemicu lonjakan pesanan ini.
“Sekarang sih trennya naik ya. Volume request-nya meninggi dari biasanya. Karena ada beberapa alasan biasanya. Dari pembatasan penerbangan, kemudian alasan kesehatan,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/7/20).
Namun, ia menegaskan bahwa memang ada segmentasi khusus. Kebanyakan penyewa jet pribadi dari kalangan elite, yang tentu saja berkantong tebal.
“Tentu nggak semua, tapi yang punya budget orang akan memilih menggunakan private jet. Dari segi safety sih lebih menjanjikan jadi gak digabung sama orang banyak kan biasanya,” bebernya.
Dia menjelaskan bahwa peningkatan tren sewa jet pribadi terjadi sejak munculnya pembatasan penerbangan. Dia menilai, sampai saat ini sejumlah negara masih melakukan pembatasan tersebut.
“Pokoknya (ramai) setelah dikeluarkannya kebijakan pembatasan penerbangan. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di negara lain pun juga banyak kan sampai sekarang banyak negara yang memberlakukan pembatasan terhadap beberapa kedatangan dari negara-negara lain,” urainya.
Kebanyakan pelanggannya merupakan orang-orang kaya yang ingin melakukan perjalanan namun terhalang oleh keadaan. Dengan begitu, memang dominasi penerbangan pakai jet pribadi dimanfaatkan sebagai pemulangan atau penerbangan repatriasi.
“Banyak perorangan yang terjebak mau pulang nggak bisa nggak ada penerbangan jadi alternatif dia cari pesawat jet.”
“Karena kan sekarang agak sulit untuk lintas negara. Itu untuk keluarnya dari Indonesia ke luar. Dari luar pun sama. Dari luar negeri ke Indonesia kan banyak nggak boleh WNA. Hanya boleh untuk pemulangan saja,” lanjutnya.