Jakarta – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih menjadi salah satu yang paling cepat di dunia. Bahkan, di dalam G20 pertumbuhan ekonomi nasional disebutkan menempati peringkat ke-3.
Benarkah pertumbuhan ekonomi nasional terbesar ketiga di G20?
Peneliti dari Indef Bhima Yudhistira mengatakan perekonomian Indonesia yang berada di level 5,17% pada tahun 2018 memang berada di posisi ketiga di G20.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang berada pada nomor 3 tertinggi diantara negara G20, tapi bukan yang terbaik,” kata Bhima saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (23/2/2019).
Bhima menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di bawah India yang sebesar 7,3% dan China sebesar 6,6% di tahun 2018.
Dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 justru yang terjadi bertumbuh pesat adalah India, di mana pada 2017 berada di peringkat kedua dengan 6,68%, sekarang di posisi pertama.
“Dari tahun 2017 Indonesia tetap di nomor 3, hampir tidak terjadi perubahan. Justru India yang melesat paling cepat,” ujar dia.
Bhima mengungkapkan penyebab Indonesia belum mampu menyaingi India dalam hal pertumbuhan ekonomi, karena perekonomian Indonesia masih didominasi atau dikontribusikan paling besar dari konsumsi rumah tangga.
“Indonesia belum mampu saingi India, salah satunya karena Indonesia terlalu bertumpu pada konsumsi rumah tangga, mencapai lebih dari 50% dari total PDB, dan ekspor terhadap PDB relatif kecil dibanding negara lain,” ungkap dia.
Berikut data peringkat pertumbuhan ekonomi negara-negara G20 yang didapat dari berbagai sumber, seperti BPS dan the economist.
1. India 7,3%
2. China 6,6%
3. Indonesia 5,17%
4. Turki 3,1%
5. Australia 3%
6. AS 2,9%
7. Korea Selatan 2,7%
8. Kanada 2,1%
9. Meksiko 2,1%
10. Uni Eropa 1,9%
11. Rusia 1,7%
12. Arab Saudi 1,5%
13. Jerman 1,5%
14. Prancis 1,5%
15 Inggris 1,3%
16 Brazil 1,2%
17 Jepang 1%
18 Afrika Selatan 0,9%
19 Italia 0,8%
20 Argentina -2%